Werder Bremen bukanlah tim dengan tradisi bagus di pentas Eropa. Bandingkan dengan Inter Milan yang tiga kali menjuarai Liga Champions. Klub raksasa Italia itu berstatus juara bertahan setelah mengalahkan Bayern Munchen pada partai puncak musim lalu di Madrid, Spanyol.
Meski begitu, tidak ada alasan bagi Inter untuk mengerdilkan Bremen saat bertarung di Stadion Giuseppe Meazza dini hari nanti (siaran tunda RCTI pukul 03.30). Wakil Jerman itu memiliki catatan positif saat meladeni klub-klub Italia. Termasuk Inter. Dalam bentrok terakhir dua musim lalu, Nerazzurri -julukan Inter- menyerah 1-2 kepada Bremen.
Bukan hanya Inter yang pernah menjadi korban keganasan Bremen. Nasib pahit juga dialami AC Milan dan Udinese pada Piala UEFA 2008-2009. Bremen menekuk Udinese di perempat final dan mendepak Milan di fase semifinal.
Bremen juga yang membuat Italia hanya bisa diwakili tiga tim di Liga Champions musim ini. Tim besutan pelatih Tomas Schaaf tersebut menggulingkan Sampdoria di babak playoff. Karena itu, meski tanpa kapten Torsten Frings, striker asal Peru Claudio Pizarro, dan bek Clemens Fritz, Bremen tetap berpotensi menyulitkan Inter.
"Selalu sulit melawan tim kuat dan berpengalaman seperti Inter. Tapi, kami sedang penuh percaya diri setelah menang melawan Hamburg," ungkap gelandang Bremen Marko Marin seperti dilansir Sky Sport24.
Kemenangan 3-2 atas Hamburg di ajang Bundesliga menjadi modal penting bagi Bremen dalam lawatan ke Milan. Sebaliknya, Inter justru dapat modal buruk. Tim besutan Rafael Benitez tersebut menelan kekalahan pertama di ajang Serie A setelah keok 0-1 di kandang AS Roma. "Persiapan kami cukup baik dan motivasi kami bagus. Kita lihat saja apa yang akan terjadi di lapangan," ujar Marin.
Bremen maupun Inter membidik kemenangan pertama di Liga Champions. Pada matchday pertama, empat tim anggota grup A menuai satu angka. Bremen ditahan Tottenham Hotspur, sedangkan Inter berbagi angka dengan Twente.
Inter mungkin diuntungkan karena bermain di kandang. Namun, ambisi meraih tiga angka tidak mudah diwujudkan mengingat banyaknya penggawa yang cedera. Tidak main-main, mereka yang absen adalah para pemain yang selama ini mengisi skuad utama Nerazzurri. Sebut saja Javier Zanetti, Goran Pandev, Thiago Motta, Walter Samuel, dan Marco Materazzi.
Tanpa Pandev dan Milito, lini depan menjadi masalah utama Inter. Benitez mungkin memilih memasang Jonathan Biabiany atau Philippe Countinho untuk menemani Samuel Eto'o. Pilihan lainnya adalah mengubah skema bermain Inter.
Benitez juga mengemban tugas besar untuk membenahi mental tanding pasukannya setelah kalah oleh AS Roma. Hasil negatif itu menjalar ke ruang ganti Inter. Kondisi internal mereka memanas seiring dengan mencuatnya perbedaan pendapat di antara para pemain.
"Sebelum datang ke konferensi pers, saya melihat klasemen dan saya tidak melihat adanya krisis. Kami tetap solid dan berada pada mental yang benar. Memang segalanya menjadi lebih mudah kalau bisa menang," tutur Benitez, seperti dikutip Football Italia.
PERKIRAAN PEMAIN
Inter Milan (4-3-1-2) : 1-Cesar (g); 13-Maicon, 6-Lucio, 2-Cordoba, 26-Chivu; 17-Mariga, 19-Cambiasso, 5-Stankovic; 10-Sneijder; 9-Eto'o, 88-Biabiany
Pelatih : Rafael Benitez
Werder Bremen (4-4-2) : 1-Wiese (g); 27-Andersen, 29-Mertesacker, 15-Proedl, 16-Silvestre; 6-Borowski, 10-Marin, 14-Hunt, 5-Wesley; 23-Almeida, 7-Arnautovic
Pelatih : Thomas Schaaf
Stadion : Giuseppe Meazza, Milan
Wasit : Alberto Undiano Ibanez (Spanyol)
Head to Head
09/12/08 Werder Bremen v Inter Milan 2-1
01/10/08 Inter Milan v Werder Bremen 1-1
24/11/04 Werder Bremen v Inter Milan 1-1
14/09/04 Inter Milan v Werder Bremen 2-0
Di Atas Kertas
KEKALAHAN oleh AS Roma menjadi pelajaran berharga bagi Inter Milan jelang menjamu Werder Bremen. Namun, ambisi Inter meraih kemenangan terancam dengan absennya sejumlah pemain pilar.
Bukan hanya Inter yang pernah menjadi korban keganasan Bremen. Nasib pahit juga dialami AC Milan dan Udinese pada Piala UEFA 2008-2009. Bremen menekuk Udinese di perempat final dan mendepak Milan di fase semifinal.
Bremen juga yang membuat Italia hanya bisa diwakili tiga tim di Liga Champions musim ini. Tim besutan pelatih Tomas Schaaf tersebut menggulingkan Sampdoria di babak playoff. Karena itu, meski tanpa kapten Torsten Frings, striker asal Peru Claudio Pizarro, dan bek Clemens Fritz, Bremen tetap berpotensi menyulitkan Inter.
"Selalu sulit melawan tim kuat dan berpengalaman seperti Inter. Tapi, kami sedang penuh percaya diri setelah menang melawan Hamburg," ungkap gelandang Bremen Marko Marin seperti dilansir Sky Sport24.
Kemenangan 3-2 atas Hamburg di ajang Bundesliga menjadi modal penting bagi Bremen dalam lawatan ke Milan. Sebaliknya, Inter justru dapat modal buruk. Tim besutan Rafael Benitez tersebut menelan kekalahan pertama di ajang Serie A setelah keok 0-1 di kandang AS Roma. "Persiapan kami cukup baik dan motivasi kami bagus. Kita lihat saja apa yang akan terjadi di lapangan," ujar Marin.
Bremen maupun Inter membidik kemenangan pertama di Liga Champions. Pada matchday pertama, empat tim anggota grup A menuai satu angka. Bremen ditahan Tottenham Hotspur, sedangkan Inter berbagi angka dengan Twente.
Inter mungkin diuntungkan karena bermain di kandang. Namun, ambisi meraih tiga angka tidak mudah diwujudkan mengingat banyaknya penggawa yang cedera. Tidak main-main, mereka yang absen adalah para pemain yang selama ini mengisi skuad utama Nerazzurri. Sebut saja Javier Zanetti, Goran Pandev, Thiago Motta, Walter Samuel, dan Marco Materazzi.
Tanpa Pandev dan Milito, lini depan menjadi masalah utama Inter. Benitez mungkin memilih memasang Jonathan Biabiany atau Philippe Countinho untuk menemani Samuel Eto'o. Pilihan lainnya adalah mengubah skema bermain Inter.
Benitez juga mengemban tugas besar untuk membenahi mental tanding pasukannya setelah kalah oleh AS Roma. Hasil negatif itu menjalar ke ruang ganti Inter. Kondisi internal mereka memanas seiring dengan mencuatnya perbedaan pendapat di antara para pemain.
"Sebelum datang ke konferensi pers, saya melihat klasemen dan saya tidak melihat adanya krisis. Kami tetap solid dan berada pada mental yang benar. Memang segalanya menjadi lebih mudah kalau bisa menang," tutur Benitez, seperti dikutip Football Italia.
PERKIRAAN PEMAIN
Inter Milan (4-3-1-2) : 1-Cesar (g); 13-Maicon, 6-Lucio, 2-Cordoba, 26-Chivu; 17-Mariga, 19-Cambiasso, 5-Stankovic; 10-Sneijder; 9-Eto'o, 88-Biabiany
Pelatih : Rafael Benitez
Werder Bremen (4-4-2) : 1-Wiese (g); 27-Andersen, 29-Mertesacker, 15-Proedl, 16-Silvestre; 6-Borowski, 10-Marin, 14-Hunt, 5-Wesley; 23-Almeida, 7-Arnautovic
Pelatih : Thomas Schaaf
Stadion : Giuseppe Meazza, Milan
Wasit : Alberto Undiano Ibanez (Spanyol)
Head to Head
09/12/08 Werder Bremen v Inter Milan 2-1
01/10/08 Inter Milan v Werder Bremen 1-1
24/11/04 Werder Bremen v Inter Milan 1-1
14/09/04 Inter Milan v Werder Bremen 2-0
Di Atas Kertas
KEKALAHAN oleh AS Roma menjadi pelajaran berharga bagi Inter Milan jelang menjamu Werder Bremen. Namun, ambisi Inter meraih kemenangan terancam dengan absennya sejumlah pemain pilar.
0 komentar:
Posting Komentar